DASAR - DASAR
PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJAARAN BERBASIS MASALAH
Disususn Oleh :
TYAZ ADHIE NUGRAHA
NPM 20118300591
Dosen Pengajar :
IBU NURUL HUDA
Universitas STKIP Kusuma Negara
Program Studi Pendidikan Matematika S1
2012-2013
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-NYA, sehingga tim kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah”ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nurul Huda, S.Pd yang telah membimbing
kami membuat makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal
ini disebabkan oleh kemampuan dan pengalaman tim kami yang terbatas. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah terkait.Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan
mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Bekasi, Maret 2013
Penyusun
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................10
PENDAHULUAN
Pembelajaran
berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu dan
meningkatkan keterampilan berpikirkritis dan menyelesaikan masalah, serta
mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting. Pendekatan ini mengutamakan
proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa
mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Dalam
penerapan Strategi Berbasis Masalah guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menetapkan topik masalah , walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan
apa yang harus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu
menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Perkembangan
siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan
psikomotor melalui penhayatan secara internal akan problem yang dihadapi. SPBM
diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Dilihat dari
konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi
yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Tidak sedikit siswa
yang mengambil jalan pintas, mislnya dengan mengonsumsi obat-obat terlarang
atau bahkan bunuh diri hanya gara-gara tidak sanggup memecahkan masalah.
1. Apa pengertian strategi pembelajaran
berbasis masalah ?
2. Apa ciri-ciri utama strategi
pembelajaran berbasis masalah ?
3. Apa saja tujuan strategi pembelajaran
berbasis masalah ?
4. Apa keunggulan dan kelemahan strategi
pembelajaran berbasis masalah ?
5. Bagaimana kriteria pemilihan bahan
pelajaran untuk strategi pembelajaran berbasis masalah ?
6. Bagaimana sintaks pada strategi
pembelajaran berbasis masalah ?
7. Bagaimana evaluasi pada strategi
pembelajaran berbasis masalah ?
Makalah ini
disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan IPS SD 2, juga untuk
menambah wawasan kita mengenai strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM),
dan diharapkan kita akan menjadi calon guru yang profesional.
Dalam
penulisan ini, penulis akan menggunakan metode penelitian library research,
melalui penelitian kepustakaan ini penulis berusaha mengkaji
buku-buku, tulisan ilmiah serta pencarian di internet yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas dalam makalah ini.
PEMBAHASAN
Pengajaran
berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak zaman John Dewey. Menurut Dewey
(dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara
stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah,
sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif
sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta
dicari pemecahannya dengan baik.
Pembelajaran
Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa InggrisProblem-based Learning adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah,
tetapi untuk menyelesaikan masalah itu siswa memerlukan pengetahuan baru untuk
dapat menyelesaikannya.
Pendekatan
pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning / PBL) adalah
konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang
dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi siswa,
dan memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik
(nyata). (Susento)
Pembelajaran
Berbasis Masalah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif,
kolaboratif, berpusat kepada siswa, yang mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks
sekarang ini. Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan
kerja kelompok antar siswa. Siswa menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan,
kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).
Pembelajaran
Berbasis Masalah menyarankan kepada siswa untuk mencari atau menentukan
sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Pembelajaran berbasis masalah
memberikan tantangan kepada siswa untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, siswa
lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau
arahan guru sementara pada pembelajaran tradisional, siswa lebih diperlakukan
sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh seorang
guru.
Pembelajaran
berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya disingkat PBL,
merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran vang,
nielibatknn siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah.
Untuk
mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan
masalah yang yang sesuai dengan kurikulum yang akan dikembangkan di kelas,
memunculkan masalah dari siswa, peralatan yang mungkin diperlukan, dan penilaian
yang digunakan. Pengajar yang menerapkan pendekatan ini harus mengembangkan
diri melalui pengalaman mengelola di kelasnya, melalui pendidikan pelatihan
atau pendidikan formal yang berkelanjutan.
Oleh
karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif
untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu
siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini
cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.
a. Strategi pembelajaran berbasis
masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam
pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat
kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran
berbasis masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data
dan akhirnya menyimpulkannya.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan
masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah
tidak mungkin ada proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan
metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini
dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah
dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses
penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
a. Membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah.
b. Belajar peranan orang dewasa yang
autentik.
c. Menjadikan siswa berusaha berpikir
kritis dan mampu mengembangkan kemampuan analisisnya serta menjadi pembelajar
yang mandiri.
d. Memberikan dorongan kepada peserta
didik untuk tidak hanya sekedar berpikir sesuai yang bersifat konkret tetapi
lebih dari itu berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks
a. Keunggulan
Sebagai
suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki
beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Pemecahan masalah merupakan teknik
yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru
bagi siswa.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu
siswa bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu
siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah dianggap
lebih menyenangkan dan disukai siswa.
7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
8. Pemecahan masalah dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki
dalam dunia nyata.
9. Pemecahan masalah dapat mengembangkan
minat siswa untuk secara terus menerus belajar.
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah harus
dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini
guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan
oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh siswa,
pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi
dari berbagai fenomena yang ada.
b. Kelemahan
Di samping
memiliki keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga
memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1. Manakala siswa tidak memiliki minat
atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran
melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka
berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak
akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
a. Bahan
Pelajaran mengandung isu-isu konflik (conflict issue) bersumber dari
berita,rekaman,
video.
b. Bahan
yang dipilih bersifat familiar dengan siswa.
c. Bahan
yang dipilih yang berhubungan dengan orang banyak (universal)
d. Bahan
yang dipilih yang mendukung tujuan atau kompetensi yang dimiliki oleh siswa
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
e. Bahan
yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk
mempelajarinya.
Tahap
|
Tingkah
Laku guru
|
Tahap-1
Orientasi
siswa pada masalah
|
Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
|
Tahap-2
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
|
Guru
membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
|
Tahap-3
Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok
|
Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
|
Tahap-4
Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
|
Guru
membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
|
Tahap-5
Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
|
2.7 Evaluasi Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah
Seperti yang
telah disebutkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang
untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Dalam
pembelajaran berbasis masalah, perhatian pembelajaran tidak hanya pada
perolehan pengetahuan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural.
Oleh karena itu penilaian tidak cukup hanya dengan tes. Penilaian dan evaluasi
yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan
yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka. Penilaian proses
dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut, penilaian itu antara
lain asesmen kenerja, asesmen autentik dan portofolio. Penilaian proses
bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan
masalah melihat bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilan.
Karena anyakan problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai
perkembangan jaman dan konteks/lingkungannya, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengembangkan kemampuannya
untuk belajar (Learning how to learn). Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut
diharapkan siswa akan mudah beradaptasi.
PENUTUP
Pembelajaran
berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya disingkat PBL,
merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran vang,
nielibatknn siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah.
Ciri-ciri
utama strategi pembelajaran berbasis masalah antara lain strategipembelajaran
berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, aktivitas
pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, pemecahan masalah dilakukan
dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Strategi
pembelajaran berbasis masalah memiliki keunggulan, salah satunya pemecahan
masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
Sedangkan salah satu kekurangannya yaitu keberhasilan strategi pembelajaran
melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
Dengan
disusunnya makalah ini, penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Dan sebagai calon seorang guru yang baik, kita harus bisa
mengusai strategi pembelajaran berbasis masalah.
DAFTAR
PUSTAKA
R. Ibrahim,
Nana Syaodih S. 1995. Perencanaan Pengajaran Rineka Cipta : Jakarta.
Muchith.M.Saekan,
dkk. 2010. Cooperative Learning. RaSAIL Media Group : Semarang.
http://www.rss_fedd.blogspot.com//srategi_pembelajaran_berbasis_masalah.html.
Di akses pada tanggal 20 Oktober 19.45 WITA.
http://www.artikelpendidikan.com/strategi_pembelajaran_berbasis_masalah.html.
Di akses pada tanggal 20 Oktober 19.50 WITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar